DPRD Sumut Minta Kapolda Usut Tuntas Temuan Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat

DPRD Sumut Minta Kapolda Usut Tuntas Temuan Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat

DPRD Sumut Minta Kapolda Usut Tuntas Temuan Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat

Read Time1 Minute, 33 Second

“Kita minta Poldasu mengusut hingga tuntas kasus penemuan kerangkeng manusia di rumah bupati Langkat tersebut. Publik tentunya ingin tahu kejadian yang sebenarnya,” ujar Hendro Susanto, Ketua Komisi A DPRD Sumut kepada wartawan, Senin (24/1/2022).

Ditambahkannya, DPRD Sumut melalui Konisi A akan terus mengawal proses penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan Poldasu terkait penemuan kerangkeng manusia tersebut.

“Penemuan oleh pihak migran care sangat mengejutkan kita. Harus diusut tuntas. Jangan ada yang ditutup tutupi dan kami percaya kepada bapak kapoldasu akan menuntaskannya,” katanya menyudahi.

Sebelumnya, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra angkat bicara soal penemuan kerangkeng manusia di lahan belakang rumah Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin-Angin. Kerangkeng itu diduga digunakan untuk eksploitasi pekerja kebun kelapa sawit.

Panca membenarkan penemuan kerangkeng itu, hal itu diketahui saat Polda Sumut yang membackup KPK, menggeledah rumah pribadi, Terbit, saat kasus OTT suap, Rabu (19/1/2022).

“Di sana ada tempat menyerupai kerangkeng, yang berisi 3-4 orang pada waktu itu,” ujar Panca kepada wartawan, Senin (24/1/2022).

Namun setelah dilakukan pendalaman, kata Panca, diketahui lokasi itu bukan tempat perbudakan. Melainkan, tempat rehabilitasi narkoba milik pribadi, Terbit.


Para warga di sekitar yang ketergantungan narkoba, biasanya datang ke rumah Terbit dibawa dengan anggota keluarganya untuk direhabilitasi.

“Tempat itu adalah tempat rehabilitasi yang dibuat oleh yang bersangkutan secara pribadi, dan sudah berlangsung selama 10 tahun, yang digunakan untuk merehabilitasi korban narkoba,” ujar Panca.

Kata Panca, saat penggeledahan, orang yang dikerangkeng baru masuk ke sana selama 2 hari. Pada saat itu, pula, kebetulan KPK menggeledah rumah bupati.

Panca menyebut saat penggeledahan orang yang direhabilitasi lebih dari 4 orang. Namun dia tidak mendetailkannya.

“Yang lainnya sedang bekerja di kebun, ladang. Jadi pagi kegiatan mereka ( ke ladang). Kegiatan (rehabilitasi) itu sudah berlangsung 10 tahun, yang bersangkutan (Terbit) menerangkan waktu saya tangkap,” kata Panca dikutip dari nusadaily.com.

Namun kata Panca, kegiatan rehabilitasi itu tidak memiliki izin. Sejauh ini yang membantu tempat rehabilitasi hanya pekerja yang telah sembuh. Lalu untuk penanganan medisnya, bekerja sama dengan puskesmas setempat.

0 0
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleppy
Sleppy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *