Sekretaris Fraksi DPRD Sumut PKS Ahmad Hadian tidak sepakat dengan pernyataan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang menyebut tokoh agama telah apatis terhadap segala bentuk penyakit masyarakat. Menurut Hadian, tidak ada tokoh agama yang apatis, karena agama apapun pasti mengharamkan judi, narkoba, prostitusi dan lainnya.”Bahkan di rumah ibadah masing-masing para ustadz, muballigh, pastor, pendeta, sintua pasti tetap mengedukasi umatnya untuk menjauhi judi dengan menanamkan ajaran-ajaran agama yang benar. Justru yang harus sungguh-sungguh itu pemerintah dan aparat penegak hukum. Mereka harus serius dan all out membasmi penyakit masyarakat yang meresahkan itu,” kata Hadian, Rabu (26/10/2022)
Menurut Hadian, yang bisa dilakukan tokoh agama lebih kepada mengedukasi umat dangan ajaran agama. Namun pemahaman umat ini harus dilanjutkan dengan tindakan nyata dari pemerintah berupa regulasi. Sebab, tegas Hadian, kekuatan itu ada pada regulasi tersebut.
“Itulah namanya sinergitas yang kokoh lintas sektoral untuk membasmi penyakit masyarakat itu. Dan jika ini terlaksana insya Allah judi, narkoba, prostitusi pelan-pelan akan bisa dihentikan,” kata Hadian.
Sebelumnya Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyebut, maraknya judi karena tokoh-tokoh agama apatis.
“Maraknya judi ini karena tokoh-tokoh agama apatis,” kata Edy saat menggelar pertemuan dengan Forum Bersama Umat Kristiani (FBUK) di Aula Tengku Rizal Nurdin, Medan, Senin (24/10/2022)
Edy mengatakan, dia membahas persoalan judi karena peserta kegiatan meminta Pemprov Sumut dan FBUK mencari solusi mengatasi masalah judi. Edy mengatakan, banyak tokoh agama yang tidak mau tahu terkait narkoba dan judi. Menurutnya, tokoh-tokoh agama harus berdoa agar persoalan yang ada di tengah masyarakat seperti judi dapat hilang.
0
0
